PENCITRAAN PRIBADI
By ahmad elqorni *)
BERBICARA pencitraan tak lepas dari preposisi seseorang atau organisasi terhadap citranya dimata public sehingga melahirkan sebuah respon positif. Begitu juga akselerasi public terhadap pribadi selalu dapat dilihat dari sejauhmana menampilkan kesan positif yang bisa membangun tingkat kepercayaan terhadap pigur pribadi atau branch image sebuah organisasi.
Maslahnya sering kali terjadi kalau citra membangkitkan kepura-puraan kita terhadap public. Sehingga seolah anda melakukan sesuatu bukan diri kita tapi polesan lipstick. Apa yang kita lakukan hampir sama dengan apa yang kita pikirkan. Anda akan terlihat percaya diri ketika anda berpikir bahwa diri anda pantas untuk memiliki citra anda sehingga ketika anda masuk kesebuah butik atau restoran anda pikirkan tentang jenis pelayanan yang anda terima, cara orang lain menatap anda dengan respect dan segalanya Nampak tepat pada tempatnya bagi anda.
Itulah pemposisian citra anda terlihat akan kuat tapi tidak mencerminkan kearoganan dan kemunafikan didalamnya tapi didalam ada ketulusan hati untuk berprilaku sehingga semua orang akan menangkap citra anda secara positif karena memang anda pantas mendapatkan repect tersebut.
Citra Pribadi
Menurut “Collin English Dictionary” (Sandra Oliver, 2006:50) memberikan istilah citra, identitas dan reputasi. Citra – suatau gambaran tenatang mental; ide yang dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian yang ditunjukan kepada public oleh seseorang, organisasi dan sebagainya. Sedang identitas – keadaan yang memiliki karakteristik unik untuk menidentifkasikan atau karakteristik individual dimana seseorang atau sesuatu dilihat. Reputasi – reputasi butruk atau kemashuran, terutama bagi beberapa karakteristik khusus.
Bobby Linkemer mengartikan citra sebagai kemasan manusia-perangai, pola tutur, kebiasaan kerja, postur-yang dihubungkan dengan bagian yang paling mengendalikan dan membatasi dari masyarakat” (1990:11) sedang Carl Roger (1993) mengartikan citra sebagai realitas dimana orang hanya dapat bereaksi terhadap apa yang telah mereka alami dan rasakan. Jane Miller(1995) sebagai sikap jujur kepada diri sendiri dan sesuai dengan situasi atau diartikan sebagai refkelsi sejati dari siapa anda sesungguhnya.
Begitu juga Virginia Hortton-Bettman, presiden dari Best suited for the executive image mengartikan citra sebagai alat komunikasi, bagian dari paket keterampilan anda dan papan untuk mengiklankan siapa anda, apa yang anda kerjakan seberapa baik anda dapat mengerjakan.
Ada juga yang mengatakan citra hanya sebuah mitos saja yang diartikan sebagai apa saja yang diinginkan bos atau aturan main yang harus anda jalani dalam dunia yang bersifat manipulasi dan curang. Dimata anak muda mendefiniskan citra sebagai memiliki kepercayaan diri, bersifat pleksibel, membawakan gambaran yang kompeten kepada dunia.
Amati citra sendiri dan sekeliling anda.
Pandangan yang berlaku dalam mengamati diri sendiri dalam pencitraan ada dua asumsi adalah 1). Citra anda – profesional atau pribadi, harus berupa ekspresi pribadi dari siapa anda sebenarnya, bukan lipstick yang menutupi dan dirancang untuk mengelabui publik yang ingin anda pengaruhi. Atau 2). ekspresi itu harus sesuai dengan situasi, lingkungan atau budaya di mana anda berfungsi.
Asumsi pertama, anda mengetahui siapa diri anda sebenarnya dan bagaimana mengekspresikan secara akurat dan tulus. Artinya anda punya gagasan mengenai apa yang anda pikir, rasa, inginkan dan nilai serta pesan anda yang akan disampaikan kepada publik. asumsi kedua adalah anda mengetahui apa yang diharapkan dari tempat anda didalam bisnis atau tempat lain dimana anda kebetulan berada dan bahwa anda dapat dengan nyaman dan konsisten menyatu dengan lingkungan.
Sehingga citra anda adalah persepsi yang anda pahami yaitu cara anda memandang diri sendiri dari dalam, memandang keluar; cara orang lain memandang anda dari luar, memandang keluar dan cara anda inngin menadang diri sendiri dan dipandang.
Darimana anda mau memperbaiki seandainya anda menyadari kalau asumsi diatas belum sesuai dengan apa yang diharapkan anda yang relatif baru bagi perubahan diri anda. Tentu saja perubahan real dari sudut luar, seperti penampilan anda, warna dan potongan pakaian anda, cara anda berjalan dan berjabat tangan, cara anda berjalan, potongan rambut anda, postur anda, kacamata dan rangkaian eksternal yang hampir tak pernah habis kalau anda amati terus.
Para psikolog lebih cenderung perbaikan dari pribadi anda dulu, sedang para profesional citra cenderung dari luar dulu karena orang lebih cenderung melihat penampilan luar daripada dalam.
Unsur-unsur citra anda.
1. Kesan pertama begitu memikat.
Kesan pertama anda dalam waktu beberapa detik, lawan bicara akan menarh respek kepada anda atau mengabaikan anda, karena pesan yang anda kirimkan melalui bentuk, postur, wajah dan kontak mata anda. Dapat kita lihat pandangan orang lain : Ia akan melihat anda dengan pandangan menyeluruh, kemudian ia mendengar suara anda – bagaimana suara anda terdengar dan apa yang anda katakana membuat satu lagi kesan yang nyata, relasi anda menyentuh anda dengan sebuah jabat tangan yang kuat yang bisa menjembatani kesenjangan anda dan menguatkan sebauah hubungan, pada jarak dekat itu – ia akan mencium bau anda, dan walaupun tidak adanya aroma lebih disukai, aroma yang tidak terlalu jelas juga mencapai tujuan.Indera kelima adalah perasa berupa pelukan dan sentuhan jelas memperkuat kepribadian anda.
2. Berbusana demi keberhasilan.
Sukailah diri anda, itulah bahasa yang paling pantas anda ingat. ”Tanyailah diri sendiri, bagaimana saya ingin menjadi, memandang diri saya sendiri dan dipandang orang lain lalu mengembangkan gambaran mental anda. Terlihat rumit memang, tapi deskripsikan apa saja yang ingin tekankan terhadap citra anda seperti kanvas lukisan kosong, mulai dari atas sendiri, berapa pnajang rambut anda? Bagaimana tampaknya bagian wajah anda? bagian mana yang paling menonjol sebagai paling menarik? Bagaimakah tampang anda dengan kumis dan jenggot?
Anda berbusana sebagai isyarat respek kepada orang lain dan jabatan yang anda pegang sebagai wujud komunikasi positif., bukan sekedar kenyamana anda sendiri. Ambil Amannya saja, sehingga anda merasa pasti akan tempat anda berpijak dan telah mencapai cukup kredibilitas untuk mengekspresikan gaya anda sendiri.
Pria atau wanita, bila anda memulai dari awal sekali, anda akan memerlukan satu setelan, tiga kemeja dan tiga dasi. Stelan ituharus konservatif dari bahan wol atau campuran wol dengan ketebalan sedang dan warna bisnis (abu-abu atau biru tua), dua kancing, belahan tunggal; jasnya harus berkelepak. Kemejanya harus terbuat dari katun atau campuran katun, berlengan panjang dan dalam tiga warna (putih, biru muda dan bergaris halus, dasinya (merah kecoklatan, abu-abu muda atau biru dan biru tua, dasi tersebut jangan solid, tetapi sebaiknya berstrip merah atau cetakan kecil yang berulang. SAepatu berwarna hitam atau coklat bertali dengansetuhan tas atase semakin tipis semakin baik dan sesuaikan dengan tempat kita berada.
Kedengarannya terlalu formal, tapi itulah penampilan yang aman, tidak akanmenyerang dan tidak ada aka nada yang dikonsentrasikan selain wajah anda yang meruapakan apa yang anda ingin agar dipandang oleh orang lain.
3. Suara anda, citra komunikasi anda.
Suara anda memikirkan bunyi suara (volume, nada, kecepatan, kepasihan dan resonansi) sewaktu anda berbicara. Kaidahnya adalah belajar menggunakan bahasa itu benar dan berlatihj mengucapkan sehingga anada dapat dimengerti oleh orang lain untuk tidak dapat dimengerti oleh orang lain atau secara pribadi mulailah mempelajari kaidah bahasa yang baik, baca majalah dan buku yang baik. Ada hal lain tak kalah penting adalah isi pembicaraan anda, bila anda engetahui apa yang anda ingin katakana, berlatihlah untuk mengatakannya. Ulangi dihadapan teman, cermin atau dalam benak anda. Dan disela-sela berbicara, belajarlah untuk mendengarkan untuk menyerap apa yang dikatakan orang lain. Atau dengarkan, pikirkan baik-baik apa yang anda dengar, serap, ajukan pertanyaan, lalu beri respon terhadap apa yang anda dengar.
4. Bahasa tubuh.
Tubuh anda bahasa diam yang paling mudah ditafsirkan orang lain. Tubuh anda juga menriakan pesannya dengan cara anda sendiri, duduk, mencondongkan badan kedapan untuk mendengarkan, mengankat bahu, bersedekap, melakuakn gerkaan isyarat sewaktu berbicara, merosot dikursi anda dan berjalan masuk atau keluar ruangan. Anda juga memproyeksikan diri anda kedlaam perjumpaan dengan langkah maju, mengakat dagu, mengadkaan kontak mata, menjulurkan tangan dan tersenyum.
Disiplinkan hidup anda.
Ada beberapa pedoman penting yang dikemukakan oleh Bobby Linkemer (1990:89) untuk mendisiplinkan hidup anda ada beberap aturan yaitu :
- Jaga agar atena anda tetap mencuat
- Olah informasi yang anda tangkap
- Evaluasinya situasinya dan perasaan anda secara konsisten dan terus menerus
- Apapun pekerjaan yang anda miliki, asalkan anda mempunyainya, berikan upaya anda 110 persen kepadanya.
- Perhatikan tujuan anda dan bertindak seolah anda sudah mencapainya.
- Pelajari aturan perusahaan atau departemen anda dan patuhi aturan tersebut.
- Bila merasa bimbang, mainkan dengan cara konservatif – dalam semua cara.
Lebih mendalam lagi David J Schwartz (1996)dalam bukunya „The Magic of Thingking Big”merangkaikan beberapa hal untuk peningkatan kualitas citra pribadi seseorang antara lain :
1. Percaya anda dapat berhasil, maka andapun akan benar-benar berhasil (Berpikir sukses, jangan berpikir gagal; ingatkan diri anda secara teratur bahwa anda lebih baik daripada yang anda kira; percaya besar).
2. Sembuhkan diri anda dari dalih, penyakit kegagalan.
3. Bangun kepercayaan dan hancurkan ketakutan (depositokan hanya pikiran positif dalam bank ingatan anda, miliki paandangan seimbang mengenai orang lain, kembangkan sikap penuh pengertian, duduklah selalu dikursi yang paling depan, biasakan mengadkaan kontak mata, berjalan 25 % lebih cepat, tersenyum lebar)
4. Ingat berpikir besar selalu memberikan imbalan (jangan mengidap kompleks imperioritas, gunakan kosakata pemikir besar, bentangkan visi anda, dapatkan pandangan besar mengenai pekerjaan anda dan jangan berpikir tentang hal-hal yang sepele)
5. Bagaimanakah berfikir dan bermimpi secara kreatif (percaya bahwa sesuatu dapat dilakukan, jangan biarkan tradisi melumpuhkan pikiran anda, bertanyalah pada diri sendiri setiap hari : ”bagaimanakah saya dapat bekerja dengan lebih baik?”, bertanyalah pada diri sendiri, :bagaimanakah saya dapat bekerja lebih banyak?”, praktikan bertanya dan mendengarkan dan bentangkan pikiran anda)
6. Anda adalah apa yang anda pikirkan mengenai diri anda (tampil penting – ini membantu anda berpikir penting, berpikirlah pekerjaan anda penting, beri diri anda percakapan pendek pemberi semangat beberapa kali sehari, didalam semua situasi kehidupan bertanyalah pada diri sendiri : ”apakah ini cara orang penting berpikir?”)
7. Atur lingkungan anda, gunakan selalu kelas satu (sadarlah akan lingkungan, buat lingkungan anda bekerja anda, jangan biarkan orang berpikiran kecil menahan anda, dapatkan nasihat anda dari orang yang berhasil, singkirkan racun pikiran kelaur dari lingkungan anda dan gunakan segalanya yang kelas satu)
8. Jadikan sikap anda sekutu anda (tumbuhkan sikap saya aktif : gali lebih dalam, bersemangaatlah dalam segalanya mnegenai anda, siarkan berita baik; tumbhkan sikap ”anda orang penting”, Tumbuhkan sikap utamakan pelayanan)
9. Berpikir benar tentang orang lain (jadikan diri anda lebih ringan untuk diangkat, ambil inisiatif dalam membina persahabatan, terima perbedaan dan keterbatasan manusia, setel saluran pikiran baik, praktekan kemurahan hati dalam bercakap, praktikan kebaikan hati selalu, jangan menyalahkan orang lain jika anda mengalami kemunduran)
10. Tumbuhkan kebiasaan bertindak (jadilah aktivasionist,jangan menunggu hingga keadaanya sempurna,ingat – gagasan saja tidak akan memberikan keberhasilan,gunakan tindakan untuk menghilangkan ketakutan dan mendapatkan kepercayaan diri,mulai mesinmental anda secara mekanis,berpikir dalam pengertian sekarang, segegralah bertindak, ambil inisiatif)
11. Bagaimana mengubah kekalahan menjadi kemenangan (pelajari kemunduran untuk melicinkan jalan menuju keberhasilan, miliki keberanian untuk jadi kritikus diri sendiri secara konstruktif, berhenti menyalahkan nasib, gabungkan ketekunan dengan eksperimen, ingatlah ada sisi baik dalam setiap situasi)
12. Gunakan tujuan untuk membantu anda bertumbuh (tetapkan secara jelas kemana anda ingin pergi, tulis rencana 10 tahun anda, turuti keinginan anda, biarkan tujuan utama anda menjadi pedoman otomatis anda, capailah tujuan anda satu langkah demi langkah, kembangkan tujuan 30 hari, ambil jalan memutar dalam langkah anda, lakukan investasi dalam diri anda)
13. bagaimanakah berfikir seperti pemimpin (bertukar pikiranlah dengan orang-orang yang ingin anda pengaruhi, terapkan kaidah manusiawi dalam berusrusan dengan orang lain, berpikirlah maju – percayalah akan kemajuan, mendesakalah untuk maju, luangkan waktu untuk berunding dengan diri sendiri)
*) Dosen STBA-JIA Bekasi
Comments
Post a Comment