Mulai dengan Langkah Pertama
Kapan saat yang tepat untuk menulis? Kemarin! Maksudnya adalah kita harus segera menulis jika hasrat untuk menulis sudah ada. Pepatah China mengatakan, "perjalanan 1000 mil harus dimulai dengan langkah pertama."
PERSIAPAN AWAL: Ajukan pertanyaan kepada diri Anda: Di mana Anda dapat menulis dengan baik? Mungkin di kamar, di kantor, atau di tempat sepi. Kapan? Mungkin pagi, siang, sore, malam, atau tengah malam. Namun, bagaimana jika Anda merasa tidak memunyai waktu untuk menulis? Sue Grafton, dalam artikel yang ditulisnya memberikan tujuh cara, yaitu: tidur satu jam lebih larut; bangun satu jam lebih awal; menulis di perjalanan; menggunakan sisa jam makan siang; menyisihkan waktu dalam seminggu; ketika anak-anak atau pasangan pergi ke luar rumah; memperbaiki dan memberdayakan waktu santai Anda.[1]
SUMBER TULISAN: Ada dua hal yang harus dilakukan dalam mencari sumber tulisan: (1) Buat daftar topik yang sedang hangat, pengalaman-pengalaman Anda, dan masalah-masalah di sekitar Anda. (2) Baca, dengarkan, dan perhatikan. Lingkungan Anda banyak memberikan ilham terhadap artikel Anda. Pekalah dan tanyalah diri Anda: Mengapa orang-orang berlaku begini dan tidak begitu? Bagaimana saya membantu mereka memecahkan masalah? Artikel jenis apa yang cocok untuk melakukannya? Jika masih kesulitan mencari ide, Curtis Casewit memberikan kuncinya, yaitu dengan membaca; mendengarkan orang; memakai pengalaman hidup, bahkan yang menyakitkan; menjadi marah pada seseorang atau sesuatu dan memutuskan untuk bertindak; bicara kepada editor; membaca cepat materi publikasi; menonton televisi atau mendengarkan radio. [Curtis Casewitt, Freelance Writing: Advice From the Pros (New York: Collier Books, 1974), hlm. 65. Terjemahan langsung]
MENGUJI GAGASAN: Setelah memperoleh gagasan, pikirkanlah, apakah gagasan itu dapat dikembangkan menjadi artikel yang baik? Georgiana Walker[2], mengajukan lima pertanyaan yang penting untuk setiap penulis artikel: (1) Apakah gagasan itu penting bagi sejumlah besar orang? Siapa yang memedulikannya? Jika gagasan Anda tidak menjawab sebuah pertanyaan sejumlah besar orang dan tidak relevan dengan minat atau masalah pembaca yang spesifik, kemungkinan besar gagasan itu tidak akan menjadi artikel yang baik. (2) Dapatkah gagasan ini dipersempit? Berbicara tentang gagasan, sama dengan membahas fokus. Fokus memberikan sudut spesifik yang membuat gagasan itu penting bagi sejumlah orang. Fokus memberi pegangan yang kukuh bagi penulis untuk menyetir gagasan itu menuju arah yang diinginkannya. (3) Apakah gagasan itu terikat waktu? (4) Apakah gagasan itu segar dan memiliki pendekatan yang unik? (5) Apakah gagasan itu akan lolos dari saringan penerbit? Tanamkan pertanyaan itu di dalam pikiran Anda, maka Anda akan berusaha sebaik mungkin untuk menulis artikel Anda.
MENGUMPULKAN BAHAN : Ada empat cara praktis untuk mengumpulkan bahan: manfaatkan perpustakaan pribadi, gunakan sumber informasi, kunjungi pakar, teknik riset praktis: tulis apa yang ada dalam benak Anda tentang artikel yang hendak Anda kerjakan, tulis sasaran utama yang hendak dicapai, buat outline sementara, buat daftar informasi dari outline tersebut, dan kumpulkan semua bahan dalam satu map dilengkapi keterangan singkat atas masing-masing informasi. Jangan terlalu ambisius dan idealis. Batasi diri Anda. Orang yang tidak dapat membatasi diri, kata Nicolas Boileau-Despereaux (penyair dan kritikus Perancis), tidak pernah dapat menulis. [3]
MULAI MENULIS: Seperti kutipan di atas, jangan terlalu lama berkutat di riset, minat Anda bisa redup dan tidak jadi menulis. Agar memacu Anda, buatlah judul yang menarik.
MEMILIH JUDUL: Judul adalah bagian yang pertama dan utama sebuah artikel. Tidak ada artikel tanpa judul. Tapi, mana yang lebih dulu? Pilih salah satu yang Anda anggap lebih baik. Jika membuat judul dulu, tulisan Anda tidak melenceng karena dipandu oleh judulnya. Kelemahannya, judulnya belum tentu baik. Jika Anda memilih menulis artikel dulu, Anda bisa merangkai judul yang baik, tetapi Anda mungkin tersesat dalam proses penulisan karena tidak memiliki panduan. Untuk membuat judul yang baik, Norma Youngberg menulis enam syarat yaitu: memotivasi pembaca, langsung menarik perhatian, orisinal dan independen, memberi gambaran tentang isi, tidak panjang (maksimum 5 kata), dan tidak menyimpang dari pokok masalah.[4]
SENTUHAN AWAL: Kalimat yang indah, paragraf yang jelas, contoh yang menarik, dan kesimpulan yang berdampak besar tidak akan dibaca editor, apalagi diterbitkan, jika pembukaannya jelek. Untuk membuat pembukaan yang menarik, ada tiga hal yang perlu diperhatikan: pembukaan harus menangkap perhatian pembaca, menunjukkan ide pokok, dan secara tidak langsung menyatakan metode yang Anda gunakan. Tidak mudah menangkap perhatian pembaca, tetapi ada kiatnya. Chip Ricks dan Marilyn Marsh dalam buku karangan mereka [5] memberikan tujuh cara untuk menangkap perhatian pembaca: kalimat langsung, satu atau sederetan pertanyaan, satu kalimat menarik, setumpuk rincian masalah, anekdot, analogi, dialog, atau kutipan. Begitu baris pertama dan alinea pertama selesai, kalimat berikutnya akan membanjir dengan sendirinya. Redaktur Pelaksana McCalls Don McKinney mengatakan, "Cerita yang baik akan berkisah sendiri. Tugas penulis adalah memilih mana yang penting, menggabungkan fakta-fakta ke dalam struktur yang masuk akal, dan membiarkan fakta-fakta itu memimpin kisahnya maju." Teruslah menulis. Jika dapat, jangan berhenti sampai selesai. Jika tidak bisa, jangan putus asa. Tidak seorang pun mengerjakan sesuatu dengan tepat untuk pertama kalinya. Jam terbang dan pengalaman akan menolong Anda.
KALAU OTAK MACET: Jika otak Anda macet, santailah. Gantilah aktivitas Anda. Jalan-jalan sejenak bisa mendinginkan kepala, bahkan bisa memunculkan ide baru. Setelah itu tulis lagi. Menulis memang tidak mudah, tetapi Anda harus membuatnya seperti mudah, karena Anda telah menyiapkan segala sesuatunya dan Anda telah memilih waktu yang tepat. Wilson Nadeak, menamai otak yang macet sebagai "sumur yang kering". Penulis produktif ini memberikan lima solusi untuk mengatasinya:[6] (1) Bacalah buku-buku. Buatlah jadwal untuk membaca buku, apakah Anda akan menyelesaikan buku itu dalam satu bulan, seminggu, atau kapan pun. Yang jelas Anda harus membaca! Tidak terbatas pada buku tertentu, buku apa saja untuk mencari ide-ide baru, cara-cara pendekatan yang baru, menambah perbendaharaan kata dan pokok-pokok pembahasan yang penting. Jangan malu-malu membaca buku, dan tentu saja Anda harus bijaksana, karena Anda tidak akan menemukan ide baru di dalam sampah. (2) Baca Kitab Suci. Di dalam Kitab Suci banyak ditemukan cerita dan perumpamaan. Dengan cara-cara yang digunakan dalam Kitab Suci itu, baik perbendaharaan kata dan ide, Anda akan dapat menjalin cerita yang tiada taranya. (3) Baca kamus. Benar, plot lemah. Oleh karena itu, petiklah kata-kata baru kira-kira lima sampai sepuluh buah tiap minggu. Pelajari apa yang dikandung kata-kata baru itu dan cobalah berusaha menggunakannya dalam kalimat dan tulisan. Anda akan melihat betapa berfaedah dan betapa ajaibnya perbaikan yang Anda peroleh dalam kemampuan menerangkan sesuatu dengan cara yang baru, bukan saja dengan menarik sekali melainkan juga penerapannya lebih mengena. (4) Bacalah terbitan berkala. Ketahuilah apa yang terjadi di dunia lain. Pelajari dengan saksama bagaimana penyajian cerita. Tidak ada salahnya Anda juga menggunakan cara yang digunakannya, menerapkannya dengan situasi Anda. (5) Menentukan prioritas. Mana yang lebih penting, menghabiskan waktu dengan santai atau menajamkan kemampuan menulis Anda? Bermain atau menggunakan waktu itu untuk memperbaiki keterampilan Anda berkomunikasi? Memang diperlukan pengorbanan, tetapi usaha yang demikian sangat berharga.
MELAKUKAN PENULISAN ULANG: Penulis pemula sering buru-buru mengirimkan artikelnya, padahal jika diteliti, mungkin banyak kekurangan yang bisa diperbaiki. Karena itu, rajinlah membaca dan menulis ulang artikel Anda. Untuk mempermudah mengoreksi artikel Anda, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab: Apakah kalimat pembukanya menarik? Dapatkah pembaca memahami ide Anda? Apakah pembukaan Anda menyediakan informasi yang cukup. Untuk tubuh, apakah kalimat pendukung sudah mendukung pembukaan? Apakah masing-masing kalimat berhubungan dengan ide pokok? Apakah paragraf-paragrafnya berurutan secara logis? Apakah kesimpulannya cukup kuat? Apakah kesimpulan ini mencakup semua ide tulisan? Apa reaksi Anda terhadap kata-kata dalam bagian kesimpulan? Apakah Anda yakin pembaca akan memiliki reaksi yang sama? Jika Anda menjawab "tidak" bagi setiap pertanyaan di atas, Anda perlu merevisi artikel itu dengan menambah, mengganti, menyisipi, menghapus, dan menulis ulang bagian yang salah. Untuk revisi menyeluruh, Gary Provost, di dalam bukunya[7], memberi tujuh petunjuk: membaca untuk mengatasi kekeliruan, memotong kata-kata yang tidak perlu, memikirkan yang Anda tulis, bertanya pada diri Anda sendiri, menyesuaikan dengan judul, menyiapkan naskah yang sempurna, menggunakan perasaan/paham yang umum. Para penulis besar biasanya rajin melakukan penulisan ulang. Contoh, Ernest Hemingway menulis ulang novelnya yang berjudul "Farewell to Arms" sebanyak 39 kali. Hayes B. Jacobs lebih gila lagi. Dia menulis sebanyak 277 kali baru dimuat!
Keterangan:
- [1] Sue Grafton, "Promise" dalam The Writers Handbook. peny., Sylvia K. Burack, (Boston: The Writer, Inc., 1990), hlm. 34-35. Terjemahan langsung.
- [2] Georgina Walker, "Writing the Inspirational Article" dalam Writing to Inspire, peny. William Gentz, (East Sussex, Highland Book, 1982), hlm. 123-124. Terjemahan langsung.
- [3] Pardamean Ronitua Harahap, Menulis yang Dibutuhkan dan Disukai Pembaca (Jakarta: Iron Damwin, 1980), hlm. 58.
- [4] Wilson Nadeak, Bagaimana Menjadi Penulis Artikel Kristiani yang Sukses (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1989), hlm. 40.
- [5] Chip Ricks dan Marilyn Marsh, How to Write for Christian Magazines (Nashville, Broadman Press, 1985), hlm. 65-67. Terjemahan langsung.
- [6] Wilson Nadeak, Bagaimana Menjadi Penulis yang Sukses (Bandung: Yayasan Pustaka Wina, 1994), hlm. 74-75.
- [7] Gary Provost, 100 Cara untuk Peningkatan Penulisan Anda, pen., t.p. (Semarang: Dahara Prize, 1989), hlm. 119.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku | : | Menulis dengan Cinta |
Judul artikel | : | Mulai dengan Langkah Pertama |
Penulis | : | Xavier Quentin Pranata |
Penerbit | : | Yayasan ANDI, Yogyakarta 2002 |
Halaman | : | 122 -- 131 |
Comments
Post a Comment